Latest News
Ads

Candi Sanggrahan (tempat peristirahatan rombongan pembawa jenazah)

CANDI SANGGRAHAN

LOKASI
Dusun : Sanggrahan
Desa : Sanggrahan
Kecamatan : Boyolangu
Kabupaten : Tulungagung

Pernahkah anda mendengar nama Candi Sanggrahan?
Dari namanya mungkin anda sering mendengar istilah “pesanggrahan”.
Pesanggrahan adalah sebutan untuk tempat peristirahatan sementara. Nah, lalu bagaimana dengan Candi Sanggrahan?

Ternyata tidak jauh beda, para ahli sejarah menduga bahwa candi Sanggrahan dibangun sebagai tempat peristirahatan rombongan pembawa jenazah pendeta wanita budha kerajaan Majapahit bernama Gayatri yang bergelar Rajapadni. Jenazah itu dibawa dari kraton Majapahit untuk menjalani upacara pembakaran di suatu  tempat di sekitar Boyolangu. Belakangan abu jenazahnya di simpan di Candi Boyolangu. Dimungkinkan Candi sanggrahan dibangun pada jaman Majapahit masa Raja Hayam Wuruk (1359 – 1389 M).

Candi Sanggrahan adalah sebuah komplek candi yang terdapat di Kabupaten Tulungagung. Secara umum kompleks Candi sanggrahan terdiri atas sebuah bangunan induk dan dua buah sisa bangunan kecil lainnya. Bangunan induk berukuran panjang 12,60 m, lebar 9,05 m, dan tinggi 5,86 m. Bangunan induk menggunakan batuan andesit dengan isian bata. Bangunan ini terdiri atas empat tingkat yang masing-masing berdenah bujursangkar dengan arah hadap ke barat.
Sedangkan bangunan kecil yang berada disebelah timur bangunan induk hanya tersisa bagian bawahnya saja.
Menurut informasi, di tempat ini dulu terdapat lima buah arca Budha. Uniknya dari kelima arca Budha ini yaitu masing-masing memiliki posisi mudra yang berbeda. Namun jika anda ke Candi Sanggrahan, anda tidak akan menemui kelima arca Budha tersebut, karena demi keamanan arca tersebut sekarang tersimpan di Museum Wajakensis. Jadi jika anda ingin melihat arca-arca tersebut, sebaiknya anda berkunjung ke Museum Wajakensis yang berlokasi di Jalan Raya Boyolangu, Km. 4, Komplek SPP/SPMA Tulungagung.

Bangunan candi Sanggrahan berada pada teras/undakan berukuran 51 m x 42,50 m. Pagar penahan undakan itu adalah bata setinggi tidak kurang dari dua meter.

Update Informasi : Mulai tahun 2014 candi Sanggrahan dipugar, dan direncanakan akhir Oktober 2016 selesai.

 
 
Koleksi lainnya museum Wajakensis, Tulungagung (MUSEUM DAERAH TULUNGAGUNG)
1. ARCA (batu Andesit) 1 buah
2. AMBANG PINTU (batu Andesit) 1 buah
3. BATUCANDI (batu Andesit) 44 buah
4. Patung BUDHA (batu Andesit) 2 buah
5. Patung AGASTYA (batu Andesit) 2 buah
6. Patung ASMA (batu Andesit) 1 buah
7. Patung DWARAPALA (batu Andesit) 17 buah
8. Patung DURGA (batu Andesit) 1 buah
9. Patung JALADWARA (batu Andesit) 1 buah
10. Patung GANESHA (batu Andesit) 4 buah
11. Patung WISNU (batu Andesit) 2 buah
12. Patung LlNGGA SEMU (batu Andesit) 1 buah
13. Patung KEPALA IKAN (batu Andesit) 2 buah  
14. Patung NANDI (batu Andesit) 1 buah
15. Patung KALA (batu Andesit) 2 buah
16. Patung SELUBUNG TIANG (batu Andesit) 1 buah
17. Patung YONI (batu Andesit) 3 buah
18. Patung NARASHIMA (batu Andesit) 1 buah
19. PRASASTI (batu Andesit) 9 buah
20. Patung SKANDHA (batu Andesit) 1 buah
21. Patung SIWA MAHAKALA (batu Andesit) 1 buah
22. Patung PARWATI (batu Andesit) 1 buah
23. KERIS (Tilam Upih & Tilam Sari) 2 buah
24. Foto Peninggalan Sejarah berupa Candidan Goa di Kab. Tulungagung

0 Response to "Candi Sanggrahan (tempat peristirahatan rombongan pembawa jenazah)"

Like Us

More on this category »